Pada
suatu pagi di penghujung bulan desember, seluruh siswa kelas 10 disebuah sekolah
ternama di Surabaya di sibukkan dengan persiapan pemberangkatan kemah di Bumi Perkemahan
Serut Blitar. Kegiatan ini merupakan acara tahunan yang di adakan oleh anggota pramuka
sekolah ternama tersebut, guna menciptakan kader-kader baru kepramukaan.
Setelah persiapan di rasa cukup dan barang-barang juga sudah dinaikkan ke
kendaraan. Tiyan sebagai ketua pelaksana kegiatan menghimbau kepada seluruh
siswa kelas 10 agar berkumpul di halaman sekolah untuk
melaksanakan upacara pembukaan kegiatan perkemahan.
“untuk adik-adik kelas 10 diharapkan sekarang menuju
ke lapangan utama” ujar tiyan melalui pengeras suara. kali ini tiyan juga sebagai pemimpin upacara,
dia merupakan sosok pemimpin yang tegas dan bertanggung jawab. Upacara
pembukaan dimulai “SIAPP GRAK...!!” Terdengar suara tiyan dengan lantang.
pada
saat itu dibelakang barisan Elsa sahabatTiyan yang bertugas sebagai tim
kesehatan dibantu dengan anggota panitia lainnya. Tiyan dan Elsa bersahabat
sejak mereka duduk dibangku SMA. Namun persahabatan mereka beberapa akhir bulan
sedikit renggang karena tiyan sudah
memiliki kekasih, perempuan itu bernama Niken. Niken bersekolah di luar kota,
hubungannya dengan tiyan berjalan long
distance.Dengan berakhirnya do’a yg dibacakan petugas do’a maka upacara
pembukaan berakhir. Seluruh panitia mengarahkan siswa kelas 10 untuk naik ke
Truk.
“Adik-adik
ayo segera naik ke truk masing-masing, perjalanan menuju lokasi akan segera
dimulai” terdengar suara elsa mengarahkan adik-adik.
Pada
pukul 08.20 truk-truk mulai meluncur ke lokasi perkemahan. Perjalanan menuju
lokasi sedikit terhambat, adik-adik yang berada di truk banyak yang pingsan
akibat cuaca yang pada saat itu panas sekali. Perjalanan tersebut kurang lebih
membutuhkan waktu 4 jam.
Tak lama kemudian kendaraan tiba di lokasi, pemandangan yang indah dan udara
sejuk disertai gemericik air dari bendungan menyambut kedatangan mereka. Para
peserta dan panitia satu persatu menuruni truk yang mereka kendarai. Merekapun
mulai bergegas mengambil barang bawaan mereka dan segera menuju ke lokasi.
Di
depan tendasekertariat
Tiyan sudah stand by membawa nomor untuk tempat pendirian tenda masing-masing
regu. Satu persatu tenda mulai didirikan. Panitia juga mendirikan tenda di
samping sekertariat. Elsa mengajak panitia lainnya mendirikan tenda, salah satunya yaitu Icha.
“Ca,
tendanya ayo segera didirikan. Sebentar lagi waktunya sholat” ajak elsa.
“Ayo,
tapi sebentar aku panggilkan teman-teman yang lainnya supaya cepat selesai”
jawab Icha.
Icha
meninggalkan elsa sendirian. Saat Elsa sibuk mempersiapkan tali untuk
mendirikan tenda, tiyan menghampirinya.
“Butuh
bantuan sahabatku” ujar Tiyan menawarkan bantuan.
Elsa
terkejut mendengar suara tiyan. Diapun menengok ke arah datangnya suara
tersebut, dan ternyata dia melihat tiyan berdiri didepannya.
“Enggak,
makasih” jawab Elsa singakat.
“Kenapa
akhir-akhir ini kamu menghindari aku sih??” tanya Tiyan.
“Aku
bukan menjauh tapi aku menjaga jarak” jawab elsa yang masih sibuk dengan tali
yang di pegangnya.
“
Nanti malam setelah kegiatan aku pengen ngomong sama kamu”. UjarTiyan.
Elsa
tidak menyahuti perkataan Tiyan
dia langsung mengeluarkan tenda dari tas dan mulai membuka lipatan tenda, Tiyan pun membantunya.Tak lama teman-teman yang lain
menghampiri dan mulai membantu juga. Seluruh tenda sudah berdiri. Kegiatan satu
persatu terlalui.
Akhirnya
malampun tiba, kegiatan pemberian materi kepramukaan yang di berikan kak Andi berakhir. Seluruh peserta
kembali ke tenda masing-masing.
Tiyan
menanyakan keberadaan Elsa
pada Rudi
karena dia tadi melihat Rudi
bersama Elsa
menemani salah satu peserta yang sakit di sekertariat. “Elsa dimana Rud??”
Jawab
Rudi
“ kayaknya tadi ke dapur tadi dia bilang kalau lapar. tadi sore dia tidak
sempat makan soalnya nunggu adik yang sakit”.
“Yasudah,
aku ke dapur dulu” kata Tiyan.
“Iya”
sahut rudi.
Tiyan
menghampiri Elsa
ke dapur, ia berniat meneruskan pembicaraan mereka yang kemarin siang terputus.
ternyata benar Elsa
berada disana.
Sebelum
Tiyan
menghampirinya Elsa
merenung di dapur, disampingnya ada Auliya
kakak kelas Elsa.
Elsa merasa bingung terhadap Tiyan
dia sebenarnya ingin bersikap seperti dulu pada tiyan tapi dia takut kalau
kedekatan dirinya dan Tiyan
membuat Niken cemburu. Elsa tidak ingin merusak
hubungan sahabat baiknya.
“Sa,
sedang ngapain” sahut tiyan menghampiri Elsa.
“Habis makan, ini mau ambil minum.
Mau aku ambilkan sekalian?? ” kata Elsa
sambil mengambil gelas.
“Iya sekalian, kebetulan aku lagi
haus”Tiyan
menyahuti.
Tiyan
heran pada malam itu sikap Elsa
sudah tidak sedingin tadi siang.
Elsa
memberikan segelas air putih pada Tiyan,
seraya dia mengajukan pertanyaan pada sahabatnyatersebut.
“tadi
siang kamu bilang kalau mau ngomong, memangnya mau ngomong apa???”
“aku
pengen ngomong mengenai persahabatan kita, semenjak aku berhubungan dengan Nike kamu menjadi berubah, tiap aku
sms ataupun bertemu disekolah respon kamu berbeda. Kamu tau gak kalo sebenarnya
aku kangen kamu yang dulu, kita bercanda bersama dan selalu ada komunikasi. Dulu
kamu perhatian sama aku tapi kenapa sekarang kamu jadi gini” Tiyan berkata pada
Elsa sambil menampakkan wajah sedihnya.
“aku
seperti ini karena aku menghargai orang yang ada disampingmu, aku tidak ingin
membuatnya cemburu jika aku dekat dengan kamu dan semua ini aku lakukan untuk
kebahagiaanmu. Aku tidak ingin mengganggu hubungan kalian, aku cukup bahagia
melihat kamu dan nike juga bahagia” kata elsa, terlihat air matamenetes dari sudut matanya.
Ketika Elsa
hendak mengusapnya, tangan tiyan sudah terlebih dahulu mengusap air matanya.
“biarkan
aku yang mengusapnya, air mata ini keluar dari mata mu karena aku.” Kata tiyan.
Perasaan
Elsa
menjadi tidak karuan setelah memberikan penjelasan pada tiyan, dia tidak tau
sebenarnya perasaannya pada tiyanbagaimana. Dia takut rasa sayangnya pada tiyan
sebagai sahabat berubah menjadi rasa cinta. Tiap rasa sedih melandanya tiyan
selalu ada di sampingnya.
“Sekarang
aku baru tahu kalau hal itu yang menjadikan alasanmu menjaga jarak dariku. Aku
sayang kamu sa, aku tidak ingin melihatmu sedih” tiyan menambahi.
Perasaan
tiyan menjadi tidak menentu, sebenarnya tiyan sangat menyayangi elsa tapi kini
dia sudah bersama nike. Namun sampai saat itu tiyan masih memendam perasaan
itu.
“Perasaan
sayang itu hanya sebatas persahabatan” sahut elsa.
“tapi
aku merasa lebih dari itu” tiyan menyahuti.
“tapi
itu semua tidak mungkin, kamu sudah bersama nike. Aku tidak mau menyakiti
perasaannya. Bayangkan jika apa yang di alami nike terjadi padaku” kata elsa.
“Baiklah
kalau itu yang kamu mau, akan aku turuti. Tapi satu hal yang aku minta tolong
jangan menjauh dariku. akan aku jelaskan pada nike bahwa kita hanya sekedar
bersahabat. Aku mohon..”
Pinta
tiyan kepada elsa.
“Akan
aku lakukan semua itu untuk persahabatan kita” kata elsa.
Elsa
dan tiyan pun mengakhiri pembicaraan panjang itu. Elsa tidak menyadari bahwa
kak auliya meninggalkannya saat tiyan menghampiri.
“Sudah
malam cepat tidur, besok masih banyak kegiatan”kata tiyan.
“iya,
ayo kembali ke tenda” ajak elsa.
Sebelum
elsa dan tiyan beranjak dari tempat duduknya wulan,icha,kak auliya dan rudi
menghampiri mereka sambil membawa tikar.
“kita
tidur disini saja, tenda sudah penuh” ajak rudi pada teman-temannya.
“kalau
gitu kita tidak jadi kembali, kita tidur
disini saja” elsa berkata pada tiyan.
Setelah
tikar di buka mereka berenam segera mengambil posisi, dan tiyan tidur di
sebelah atas elsa.
Sampai
larut malam elsa tidak bisa tidur, padahal seluruh temannya sudah tertidur
pulas. Mendengar desisan nafas elsa tiyan terbangun dan mendekati elsa.
“kenapa belum tidur, ini sudah malam. Kamu masih memikirkan pembicaraan kita tadi”
“kenapa belum tidur, ini sudah malam. Kamu masih memikirkan pembicaraan kita tadi”
“nggak,
aku dah coba mejamin mata tapi masih ngak bisa tidur. Udaranya dingin...”.
Tanpa
banyak kata tiyan langsung mengambil jaketnya dan memberikannya pada elsa.
“pakai
ini biar nggak kedinginan”
“iya,
makasih”
Setelah
elsa memakai jaket tiyan, ia mulai memejamkan matanya. mereka semua pun
tertidur dengan pulas.
Ke esokan harinya, pukul 06.00
waktunya senam pagi elsa bersama icha memimpin senam, pagi itu wajah elsa
terlihat cerah, sembari ia melontarkan senyumnya pada tiyan. Lagu pun mulai di
putar. Setelah senam selesai tiyan menghampiri elsa.
“Cerah
sekali pagi ini, secerah wajah sahabatku yang satu ini” kata tiyan dengan nada
mengejek.
“Hehe..
karena aku juga melihat wajah sahabatku cerah pagi ini”
“Sudah
mandi belum, kalau belum buruan mandi. Waktu istirahat tinggal sebentar”.
“Belum,
tapi perasaan yang ngomong juga belum mandi dech..”
“Hehe..iya,
ya sudah sekarang kamu mandi aku juga
mau mandi”
Tiyan
dan elsa pun berpisah.
Kegiatan
demi kegiatan sudah terlalui, waktu untuk pulang tiba. Tenda-tenda mulai di
bongkar, setelah semua barang-barang di bereskan upacara penutupan dimulai. Setelah
upacara penutupan seluruh peserta dan panitia mulai menaiki kendaraan dan truk
mulai berjalan menuju sekolahan.
Setelah
tiba di sekolah dan seluruh siswa kelas 10 sudah pulang menuju rumah.
Elsa
duduk di depan ruang guru menunggu kak andy. Tidak seberapa lama menunngu kak
andy pun datang.
“
Sa, langsung pulang ke rumah atau ke rumah kakak dulu”
“
tadi kak indy sms kak, katanya aku di suruh langsung pulang saja”
“
Ohh gitu, ayo naik biar cepat sampai rumah, kamu juga pasti sudah capek”
Sepeda
motor kak andy mulai membawa kedua kakak beradik tersebut pulang kerumah. Saat
itu tidak sempat berpamitan pada tiyan.
Tiyan
mencari keberadaan elsa dan menanyakannya pada kak auliya yang dari tadi
bersama elsa. Kak auliya memberitahu tiyan kalau elsa sudah pulang.
Ibu
elsa menyambut kedatangan anak bungsunya di depan rumah, turun dari motor elsa
menghampiri ibunya dan mencium tangannya. Bu dewi merangkul anaknya dan
mengajaknya masuk ke rumah.
“Ayah
kemana bu” tanya elsa pada ibunya”.
“Ayah
ke sidoarjo, mengunjungi bibi”
“Ayah
kok nggak nunggu aku pulang, aku juga pengen ikut kerumah bibi”
“Kemarin
ayah mendadak kesananya, soalnya dapat kabar kalau sepupumu sakit, kapan-kapan
kesana sama ibu”
“iya
bu”
“Mandi
sana setelah itu makan baru istirahat, kamu pasti capek”
Elsa
beranjak dari tempat duduknya menuju kamar mandi, setelah mandi dia tidak
sempat makan karena terlalu capek dia langsung tertidur.
Semenjak
libur semester berlangsung elsa dan tiyan hanya berkomunikasi melalui handphone.
Persahabatan
mereka berlangsung sampai mereka kelas 12, berbagai macam persoalan mereka
lalui sampai pada akhirnya mereka lulus. Tiyan melanjutkan kuliah di bandung,
sebaliknya elsa tetap melanjutkan kuliahnya di kota surabaya.
Sampai
lulus mereka masih memendam rasa sayang mereka yang tidak pernah terwujudkan dalam
sebuah hubungan. Hanya waktu dan takdir yang bisa menjawab.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar